Selasa, 03 Mei 2016

Teruntuk Calon Pengantin.. sahabatku..

Bismillah.

Sahabatku sayang, insya allah besok engkau akan Allah genapkan agamamu, Allah berikan imam bagi hidupmu, Allah berikan pendamping teman setia yang saling menolong untuk selalu taat pada Allah,
Semoga Allah jadikan bahtera pernikahan kalian penuh barokah, penuh manfaat utk sesama, memperluas kekerabatan silaturahmi, kokoh saat menghadapi badai ujian, tetap saling berpegangan kuat tawakkal pada allah saat senang maupun sulit.
karena sesungguhnya pernikahan mendekatkan kalian kepada masing2 pintu syurganya yang baru.

Selamat menjadi seorang isteri, inilah jawaban doa2 panjangmu, mengistirahatkan tubuh sejenak, merebah pada yang halal, menyandarkan kepala kepada pundak imam dunia akhirat, sebagaimana kau berikan selalu bantuan saat rara perlukan, inilah balasan terbaik, hanya Allah yang mampu membalasnya..
Selamat mengabdi menjadi seorang isteri, semoga Allah jadikan engkau perhiasan terbaik di dunia dan Allah jadikan bidadari surga.

Baarakallah my bestie,
Kory Heni..

Afwan dihari bahagiamu tak bisa hadir..

Rara.
😘🌹

Rabu, 27 Januari 2016

Yang Terbaik

#‎lovelifeandwrite

Semakin didesak situasi untuk sebetulnya bisa marah, sedih, kecewa putus asa, instruksikan pada hati untuk selalu mengambil peluang berhusnudzon. Bukankah hidup itu tentang menentukan pilihan-pilihan? Bukankah Allah bersama prasangka hambaNya kepadaNya?

Mengizinkan diri sendiri melakukan dan memikirkan hanya hal-hal yang baik. “Ketika kau masih bisa perprasangka baik, kenapa tidak?” hal itu yang akan merubah dirimu. Bukan untuk merubah oranglain, tapi bisa  merubah sikap oranglain padamu.

Senantiasa berprasangka baiklah, berbuat baiklah, tidak ada salahnya untuk selalu berusaha menjadi mahkluk yang berperangai baik.Bukankah yang akan diuji adalah "ayyukum ahsanu 'amalaa". Hal yang aku pelajari setiap hari. Beginilah cara menyayangi diri sendiri dengan benar.
Semoga mendewasa dengan baik.
‪#‎addurra

Jumat, 22 Januari 2016

Tentang Keinginan Kita

Kita mungkin saja mendapatkan sesuatu yang sama pada waktu yang sudah ditentukan. Tapi jalannya seperti apa yang kita inginkan? Benar-benar bisa kita pilih sendiri.

Akankah kamu marah? Akankah kamu bersabar? Akankah kamu kecewa? Akankah kamu mengeluh?

Meski pada akhirnya kamu mendapatkannya, tapi jangan kamu meraihnya dengan sesuatu  yang akan kamu sesali pada akhirnya….

Tawakkal… jangan berharap pada manusia. Bersabarlah atas keinginanmu… jika sudah datang waktunya, biarkan dengan lembut ia hadir membahagiakan hari mu, jangan sampai yang memberi “nyungkun”atas apa yang kamu terlalu inginkan.

I see…..
#addurra june,2014. latepost.

tanpa judul


“Kau takkan mendapatkan apapun yang telalu kau cintai, kecuali ALLAH..”

Zaira Siti Mecca Medina. Bandung, 29 Juli 2014, 20:05 p.m. 2 Syawwal 1435 H.

Waktu dan Amal


Januari 2016. Tahun sudah memasuki tahapan selanjutnya. Bergulir terus. Memang betul namanya tahun baru, karena sebetulnya tahun-bulan-hari-menit-detik selalu baru dan hakikatnya waktu adalah makhluk yang selalu baru.
Diam membuat kita mati.
Jangan mau digerus waktu.
Maka kita ikut menjadi makhluk yang selalu baru, melakukan kebaikan dan menjadi yang lebih baik lagi.
Klise.
Tapi setiap hari, memang selalu ada tantangan di setiap kegiatan, untuk kita selalu menjalankannya dengan strategi baru, dan perbaharui niat dengan lurus.
Menjadi manusia yang kuat memanfaatkan waktu dan mengikatkan kebiasaan-kebiasaan baik dengan waktu yang berlalu. Menjadi seikat kepingan koin-koin masuk ke tabungan amal.
Jangan mau tergerus waktu, musuhmu adalah melawan nafsu.
Bersemangatlah hari ini untuk meraih rahmat Allah,
sungguh doaku ada bersamamu J
#addurra

Minggu, 31 Mei 2015

Menikah, Keputusan Besar dalam Perbaikan Hidupmu...



Bismillah.
Keputusan diambil, pekerjaan yang sempat tidak diambil karena ada kontrak "menunda menikah selama 1 tahun pertama kerja". Keputusan yang berat, namun harus segera diambil. Bagi yang belum dilamar, akhirnya kembali melamar. Semoga Allah beri jalan dan keputusan yang terbaik... :')

08 Mei 2015; Friday 08.00
Bismillahirrahmaanirrahiim

Pagi ini, cerah menyapa bumi ku bandung, dengan lantunan murottal yang mengiringiku menuliskan catatan ini.. dalam keadaan hati yang masih saja terbolak balik sesuai dengan qudratnya.
Banyak yang telah saya alami dan saya baca sesuai dengan apa yang saya butuhkan, semuanya dalam keadaan sedang menasihati saya untuk terus beriman, tawakkal dan bersabar. Tak boleh terburu-buru dan harus selalu husnudzon kepada Allah, apapun yang terjadi. Sungguh tugas kita di dunia adalah taat dan ibadah kepadaNya. Jangan sampai lalai sedikitpun.

Bahwa segala sesuatu adalah terjadi sesuai kehendakNya yang selalu menjadi yang terbaik bagi kita, yang menguji iman dan kesabaran kita.  Agar kita naik kelas di kehidupan sementara ini. Baik itu dalam keadaan sendiri atau beramai-ramai, taat harus menjadi bekal.

Bunyi tasbih serangga turaes di musim yang mulai berubah menjadi musim panas meski masih saja hujan di bulan Mei, terdengar menyenangkan, membawaku ke dalam impian berkunjung ke negeri sebrang.  

Menikah, kenapa kata ini yang terus mengiang di kepalaku dan hatiku akhir-akhir ini, mengusik kekhusuanku dan setiap wanita di fase kehidupan yang ini.. setelah selesai studi, mencicipi dunia kerja dan seterusnya.

Menikah dini berbeda dengan menikah muda. Menikah Dini identik dengan ketidaksiapan, sedangkan menikah muda Menikah di usia muda, artinya dua insan yang memang sudah siap dengan jiwa raga nya untuk melaksanakan ibadah di tahap selanjutnya, tidak hanya sebuah keinginan tapi berupa sebuah kesiapan, sehingga Allah berikan waktu dan jodoh yang tepat. Sudah sampai mana kesiapanmu? 

Menikah, adalah ibadah yang baik bagi mereka yang sudah Selesai dengan urusan mereka pribadi, yang sudah selesai dengan masalah-masalah di masa lalu nya, mereka yang telah berdamai dengan keluhan-keluhan masalalu, mereka yang siap mengaktualisasikan diri dan berbagi dengan orang lain,terutama partner hidup selama-lamanya, untuk laki-laki dia sudah siap mendidik seorang isteri, untuk perempuan dia siap dididik dan mendidik anak, mereka yang siap membangun peradaban baru bersama pasangan hidupnya. Ya mereka lah yang diberi karunia oleh Allah berupa pernikahan, bahtera baru untuk berlayar bersama. 

Sudah sejauh mana persiapanmu? Sudahkah kau selesai menaklukkan ego dirimu sendiri?
Pertanyaan sederhana,
Sudah selalu ontime kah sholatmu?
Sudah rutin dan menjadi kebutuhankah tilawahmu?
Bagaimana dengan shaum sunnahmu?
Apakabar tahajjudmu di tengah malam?
Bagaimana shadaqohmu?
Sudah terbahagiakankah sekelilingmu di rumah?
Bagaimana akhlaqmu?

Begitulah mandiri nya seseorang dalam ibadahnya sendiri. Bagaimana mengaku siap berumahtangga bila diri sendiri masih menjadi masalah utama, sedangkan nanti akan ada perhatian baru yang memerlukan kita.  Sedikit demi sedikit perbaikilah, sehingga kelak pasanganmu dan dirimu tidak terlalu berat untuk mengingatkanmu untuk ini dan itu, tapi fokus membangun peradaban ke depan. 

Uh, tercambuk diri ini. Malu rasanya. Astagfirullah, ampuni hamba ya Allah, yang memalingkan perhatian pada sesuatu yang tidak haqiqi, sedangkan perhatian untuk mencari keridloanMu adalah kebutuhanku yang sebenarnya. Ampuni hamba. Hamba berdoa, segerakan perbaikan kehidupanku ya Allah, sungguh hamba memerlukan bantuanMu selalu. Ya Allah, tuntunlah aku selalu untuk mengingatMu, seal bersyukur dan beribadah sebaik-baiknya padaMu. 

Bimbing hamba selalu ya Rabb, anugerahkan padaku suami yang sholeh dan keturunan yang menjadi permata hati dan penyejuk mata, dan jadikan kami imam untuk orang-orang yang bertaqwa. Suami yang melebihiku dalam segala kebaikan, dan bersabar menuntun dan mendidikku, yang memberikan rasa cinta dan sayang, sehingga kesyukuranku padaMu menjadi semakin besar lagi dan lagi. Aamiin.