Minggu, 31 Mei 2015

Menikah, Keputusan Besar dalam Perbaikan Hidupmu...



Bismillah.
Keputusan diambil, pekerjaan yang sempat tidak diambil karena ada kontrak "menunda menikah selama 1 tahun pertama kerja". Keputusan yang berat, namun harus segera diambil. Bagi yang belum dilamar, akhirnya kembali melamar. Semoga Allah beri jalan dan keputusan yang terbaik... :')

08 Mei 2015; Friday 08.00
Bismillahirrahmaanirrahiim

Pagi ini, cerah menyapa bumi ku bandung, dengan lantunan murottal yang mengiringiku menuliskan catatan ini.. dalam keadaan hati yang masih saja terbolak balik sesuai dengan qudratnya.
Banyak yang telah saya alami dan saya baca sesuai dengan apa yang saya butuhkan, semuanya dalam keadaan sedang menasihati saya untuk terus beriman, tawakkal dan bersabar. Tak boleh terburu-buru dan harus selalu husnudzon kepada Allah, apapun yang terjadi. Sungguh tugas kita di dunia adalah taat dan ibadah kepadaNya. Jangan sampai lalai sedikitpun.

Bahwa segala sesuatu adalah terjadi sesuai kehendakNya yang selalu menjadi yang terbaik bagi kita, yang menguji iman dan kesabaran kita.  Agar kita naik kelas di kehidupan sementara ini. Baik itu dalam keadaan sendiri atau beramai-ramai, taat harus menjadi bekal.

Bunyi tasbih serangga turaes di musim yang mulai berubah menjadi musim panas meski masih saja hujan di bulan Mei, terdengar menyenangkan, membawaku ke dalam impian berkunjung ke negeri sebrang.  

Menikah, kenapa kata ini yang terus mengiang di kepalaku dan hatiku akhir-akhir ini, mengusik kekhusuanku dan setiap wanita di fase kehidupan yang ini.. setelah selesai studi, mencicipi dunia kerja dan seterusnya.

Menikah dini berbeda dengan menikah muda. Menikah Dini identik dengan ketidaksiapan, sedangkan menikah muda Menikah di usia muda, artinya dua insan yang memang sudah siap dengan jiwa raga nya untuk melaksanakan ibadah di tahap selanjutnya, tidak hanya sebuah keinginan tapi berupa sebuah kesiapan, sehingga Allah berikan waktu dan jodoh yang tepat. Sudah sampai mana kesiapanmu? 

Menikah, adalah ibadah yang baik bagi mereka yang sudah Selesai dengan urusan mereka pribadi, yang sudah selesai dengan masalah-masalah di masa lalu nya, mereka yang telah berdamai dengan keluhan-keluhan masalalu, mereka yang siap mengaktualisasikan diri dan berbagi dengan orang lain,terutama partner hidup selama-lamanya, untuk laki-laki dia sudah siap mendidik seorang isteri, untuk perempuan dia siap dididik dan mendidik anak, mereka yang siap membangun peradaban baru bersama pasangan hidupnya. Ya mereka lah yang diberi karunia oleh Allah berupa pernikahan, bahtera baru untuk berlayar bersama. 

Sudah sejauh mana persiapanmu? Sudahkah kau selesai menaklukkan ego dirimu sendiri?
Pertanyaan sederhana,
Sudah selalu ontime kah sholatmu?
Sudah rutin dan menjadi kebutuhankah tilawahmu?
Bagaimana dengan shaum sunnahmu?
Apakabar tahajjudmu di tengah malam?
Bagaimana shadaqohmu?
Sudah terbahagiakankah sekelilingmu di rumah?
Bagaimana akhlaqmu?

Begitulah mandiri nya seseorang dalam ibadahnya sendiri. Bagaimana mengaku siap berumahtangga bila diri sendiri masih menjadi masalah utama, sedangkan nanti akan ada perhatian baru yang memerlukan kita.  Sedikit demi sedikit perbaikilah, sehingga kelak pasanganmu dan dirimu tidak terlalu berat untuk mengingatkanmu untuk ini dan itu, tapi fokus membangun peradaban ke depan. 

Uh, tercambuk diri ini. Malu rasanya. Astagfirullah, ampuni hamba ya Allah, yang memalingkan perhatian pada sesuatu yang tidak haqiqi, sedangkan perhatian untuk mencari keridloanMu adalah kebutuhanku yang sebenarnya. Ampuni hamba. Hamba berdoa, segerakan perbaikan kehidupanku ya Allah, sungguh hamba memerlukan bantuanMu selalu. Ya Allah, tuntunlah aku selalu untuk mengingatMu, seal bersyukur dan beribadah sebaik-baiknya padaMu. 

Bimbing hamba selalu ya Rabb, anugerahkan padaku suami yang sholeh dan keturunan yang menjadi permata hati dan penyejuk mata, dan jadikan kami imam untuk orang-orang yang bertaqwa. Suami yang melebihiku dalam segala kebaikan, dan bersabar menuntun dan mendidikku, yang memberikan rasa cinta dan sayang, sehingga kesyukuranku padaMu menjadi semakin besar lagi dan lagi. Aamiin.

Senin, 19 Januari 2015

Surat Teruntuk Jodohku

Bismillah

Teruntuk jodohku,
Jaga dirimu baik-baik ya,
Sampai berjumpa di perjanjian Mitsaqan Ghalidza yang disaksikan makhluk langit dan bumi,
Take care! Hati hati selama perjalanan.
Dekati Allah nya, kini dan terus menerus,
Biar Allah yg pertemukan kita pada waktu dan momentum yang tepat, sehingga pernikahan kita kelak menjadi pernikahan yang barokah dan menjadi kebaikan untuk alam semesta.

Kau tahu? Jatuh bangun diri ini menjaga kesucian hatinya, kesucian cintanya agar tak terganggu nafsu. Mengubah luapan cinta hanya menjadi doa doa panjang di antara heningnya malam,
Di tengah napas yang terengah-engah menahan rindu, menahan kata rindu dan cinta di ujung lisan agar tak terucap yang akan menjadi dosa,
Memurnikan ikhtiyar agar tak terusik maksiat,
Memfilter rasa dan menyerahkan kendali hati dan membiarkan Allah yang mengatur kadarnya dalam hati..

Sama kah perjuangan ini dengan perjuanganmu?

Jodohku, terima aku dengan komitmenku, lihat kebaikan keburukan yg ada pada diriku dan perbaiki akhlaq ku,
Jadilah pakaianku yang menutupi aibku dan memperindah perangaiku. Jadilah keluargaku di dunia dan di akhira..
Untukmu, yang mana cinta dan pengabdianku kelak adalah salahsatu jalanku menuju syurga Allah,
Laa hawla wa laa quwwata illa billah...

Mempersiapkan kehadiranmu artinya menghadirkan kepantasan dan perhitungan atas diriku sendiri di hadapan Rabbku, sudah pantaskah aku mendapatkan rizki yang begitu beaar dalam hidupku? Yaitu dirimu, jodohku.

Semoga senantiasa berkepanjangan menjadi hamba yang selalu ingin cantik di hadapanNya, ditambah lagi bersamamu...

Wahai hati yang samasama merindu, kusampaikan padamu bagaimana hari ini aku hidup, sebaik mungkin menjadi hambaNya, berusaha sekuat mungkin mendekatiNya, sekaligis ingin sekali menjaga dirinya agar kau menjadi satusatunya lelaki yang dekat dengan hati ini dan halal bagiku, perjuangannya sungguh berat sekali..

Jodohku,
Ketika kuingat dirimu aku mengingat tuhan yg menggenggam jiwamu,
Lisan dan hatiku kemudian berdoa akan keselamatanmu, keluasan rizkimu, kemantapan hatimu, keberkahan hidupmu, kecerdasan agamamu, dan kelembutan perangaimu,
Supaya kau Allah jadikan suami terbaik untukku dan ayah terbaik utk anak-anak kita,
lakukan hal yang sama saat kau ingat diriku, doakan aku selalu ..
karena untaian doa itu akan sampai pd diriku...
bersabarlah dan berikhtiyarlah maksimal jodohku,
aku sudah siap dijemput dirimu,
dimanapun kini engkau berada..
hati-hati selama perjalanan :-)

Sampaikan kami pd "al-Liqoo", pertemuan yang dinanti ya Rabb...


Tertanda,
Jodohmu, yang sama-sama sedang memantaskan diri.
@adduRRa